Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjadi pembicara dalam Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Jakarta, Selasa (27/9/2016). Di acara yang dihadiri ratusan kader Partai Golkar yang menjabat sebagai anggota DPR, DPRD dan Kepala Daerah itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan mengenai tantangan Perindustrian Indonesia kedepan.

Jakarta, Aktual.com – Industri manufaktur Indonesia naik level menjadi 9 besar di dunia setelah sebelumnya berada di posisi 10 besar sejak 2015, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Indonesia naik posisi, jadi posisi 9 sejak 2017. Itu yang disampaikan Perwakilan UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) di Indonesia Shadia Bakhait Hajarabi,” kata Airlangga usai bertemu Hajarabi, Senin (12/6).

Kendati belum menerima berkas statistik secara resmi, Airlangga mengatakan bahwa kenaikan tingkat tersebut disebabkan oleh jumlah produksi industri manufaktur yang semakin bertambah di dalam negeri.

“Itu menghitungnya dari manufacturing value added. Jumlahnya meningkat. Kita sama-sama posisinya dengan Inggris,” kata Airlangga.

Menanggapi prestasi tersebut, Politisi Golkar itu menyampaikan bahwa seluruh pihak harus tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

“Musti kerja terus. Kita sedang minta detail soft copy dari laporan itu,” pungkasnya.

Diketahui, industri manufaktur menyumbang hampir seperempat produk domestik bruto Indonesia. Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan positif.

Bahkan, di tengah krisis keuangan global, saat kondisi ekonomi negara industri maju menurun.

Selain itu, sektor industri manufaktur masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan