Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad berharap pasar keuangan syariah dalam dua tahun ke depan bisa makin bertumbuh, termasuk pasar modal syariah.
Untuk itu, Muliaman pun menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019. Peta jalan yang diterbitkan ini bisa jadi merupakan penerbitan peta jalan keuangan terakhir dieranya. Sebab, bulan depan, Juli 2017, Muliaman akan digantikan oleh Wimboh Santoso, yang dipilih Komisi XI DPR.
“Dalam rangka mewujudkan harapan banyak pihak seperti para ulama (Majelis Ulama Indonesia) dan akamidisi, maka Roadmap Keuangan Syariah Indonesia ini disusun untuk mengintegrasikan tiga Roadmap sektoral, yaitu Roadmap Perbankan Syariah, Roadmap Pasar Modal Syariah, dan Roadmap IKNB Syariah,” ungkap Muliaman di Jakarta, Selasa (13/6).
Untuk itu, kata dia, roadmap ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan seperti meningkatkan market share produk keuangan syariah, menambah suplai produk keuangan syariah, memeprluas akses produk keuangan syariah, meningkatkan literasi keuangannya, dan utilitas produk keuangan syariah ini.
“Salah satu cara mendekatkan keuangan syariah dengan masyarakat atau memperkuat market share, kalau dulu di perbankan melalui program Laku Pandai, OJK juga concern mendorong dan akan lebih fokus mendekatkan masyarakat ke pasar modal syariah,” kata dia.
Muliaman mengungkapkan, setelah mampu merangkul 300 ribu agen dan 19 bank peserta Laku Pandai, OJK mengintensifkan untuk merangkul sekuritas dan perguruan tinggi dalam upaya mendekatkan masyarakat ke industri pasar modal, termasuk pasar modal syariah.
“Kami terus bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan sekuritas untuk membuka gerai pasar modal di kampus-kampus berbagai daerah. Jadi, sekarang bukan hanya mendorong masyarakat untuk dekat ke perbankan,” papar Muliaman.
Dia mengungkapkan, strategi menumbuhkan jumlah investor dari kalangan muda tersebut tidak terlepas dari harapan meningkatkan jumlah investor ritel domestik.
“Kalau nantinya banyak investor domestik, maka kita bisa menyaingi jumlah investor asing yang berinvestasi di pasar modal dalam negeri,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, konsentrasi OJK untuk mendekatkan masyarakat ke pasar modal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
“Teknologi digital sangat memungkinkan untuk menjangkau masyarkat hingga ke pelosok-pelosok untuk mendapatkan akses keuangan,” ujarnya.
Laporan Busthomi
Artikel ini ditulis oleh: