Jakarta, Aktual.com – Program pemasaran pariwisata mancanegara dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dijalankan Satuan Kerja Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara terindikasi ada potensi kerugian negara.

Menurut Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), dari program kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu menghabiskan anggaran sebesar Rp223,5 miliar lebih.

“Namun, ada praktik-praktik dalam proyek branding pariwisata di luar negeri yang dilaksanakan Kemenpar itu ada indikasi kebocoran keuangan negara. Itu terjadi di tahun 2016 dan 2017 ini. Potensi kebocorannya mencapai Rp27.934.966.532. Itu lah prestasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya,” papar Jajang dalam keterangan yang diterima, Rabu (14/6).

Dia menegaskan, biaya branding internasioal yang menghabiskan ratusan miliar tersebut dalam mega proyek branding pariwisata di luar negeri. Program itu dilaksanakan sebanyak 29 kali di 19 negara dan satu kawasan, yaitu Timur Tengah.

“Jadi, seperti yang diungkapkan CBA sebelumnya, ternyata mega proyek tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Jadi dana sebesar itu tak ada dampak positifnya,” ungkap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby