Kiri-kanan ; Wasekjend KIPP Indonesia Wasekjend KIPP Indonesia, Waksekjend KIPP Indonesia Waksekjend KIPP Indonesia, Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin saat diskusi Publik Bawaslu RI dan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (26/5/2017). Diskusi publik mengambil tema Peran Masyarakat Sipil dan Pengawas dalam Pemilu Serentak 2019. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Harjono menyatakan bahwa sebuah pesta demokrasi sangat erat kaitannya dengan kejujuran dan keadilan. Dia pun mengibaratkan Pemilu dengan sebuah pertandingan olah raga yang mengutamakan aspek fair play.

Sayangnya, dia menilai bahwa tidak semua komponen dalam lembaga penyelenggara Pemilu memahami tugas dan fungsinya sebagai pihak yang menjunjung asas fair play. Dia pun menyebut oknum-oknum penyelenggara Pemilu di daerah sebagai pihak yang cenderung melukai asas fair play.

“Pelaksana di daerah itu sebetulnya bukan pekerja, (seharusnya) dia menjadi penyelenggara yang memahami bahwa saya harus fair play,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (14/6) malam.

Oleh karenanya, dia berharap agar para penyelenggara Pemilu, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat merasa bahwa mereka adalah satu kesatuan utuh. Pasalnya, semua petugas KPU dan Bawaslu di seluruh Indonesia adalah mempunyai cara kerja yang saling terkait satu sama lain untuk menyelenggarakan Pemilu berdasar asas Luber Jurdil.

Dia berpendapat bahwa semakin terintegrasinya penyelenggara Pemilu akan berbanding lurus dengan tingkat kualitas Pemilu dan demokrasi itu sendiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu