Pemerintah akan menjual saham Blok Mahakan sebanyak 39 persen kepada Total E&P Indonesia (TEPI) setelah mengalami terminasi pada 2018 mendatang. (ilustrasi/aktual.com)
Jakarta, Aktual.com – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPB) menolak adanya sekenario sebagai upaya peningkatan jumlah share down saham di blok Mahakam dari semula berjumlah 30 persen menjadi 39 persen.
Presiden FSPB, Noviandri mengungkapkan wacana dan pengaturan pembengkakan pembagian porsi saham bagi partisipan ini muncul setelah adanya pertemuan Menteri ESDM, Ignasius Jonan dengan Total E&P Indonesia (TEPI), lalu ditindaklanjuti dengan kunjungan ke lapangan Mahakam di Kalimantan Timur.
“Ada pihak yang menginginkan porsi lebih. Ini ada kepentingan lobi-lobi pihak tertentu yang ingin masuk di sana. Munculnya penambahan 9 persen itu setelah pak Jonan mengunjungi lapangan Mahakam,” katanya kepada Aktual.com di Jakarta, Kamis (15/6).
Selanjutnya dia berjanji akan terus mengawal proses transisi kepemilikan saham ini hingga dipastikan share down saham hanya sebesar 30 persen dan ditambah Participating Interest untuk daerah 10 persen.
“Kita akan terus mendorong pemerintah agar konsisten 30 persen sesuai dengan keputusan semula,” pungkasnya.
Sementara Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan valuasi atas permohonan TEPI dengan jumlah saham sebesar 39 persen.
“Suratnya (Permohonan Saham dari TEPI) sudah masuk, sedang kita valuasi. Sesuai dengan valuasi lapangan tersebut. Valuasi berapa? Kalau 30 persen berapa, 39 persen berapa  harus sesuai dengan market value. Berapa market valuenya menurut Kementerian ESDM, itu yang dia harus bayar dan dibicarakan dengan Pertamina secara B to B,” kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar.
(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka