Anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI bermain sepak bola dengan anggota Polisi Timor Leste di Lapangan Batugade, Timor Leste, Selasa (6/10). Kegiatan tersebut bertujuan menjalin silaturahmi dan memupuk keakraban antar personel pengamanan perbatasan kedua negara. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/15.

Kupang, Aktual.com – TNI unsur Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste Yonif Raider 712/Wiratama bergotong royong bersama umat membangun kapela (rumah ibadah) umat Katolik di Paroki Nualain-Piebulak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Saya salut meskipun sedang menjalankan ibadah puasa namun semua personel TNI Yonif Raider 712/Wiratama khusunya di Pos Perbatasan Fohuk bahu-membahu penuh semangat membangun kapela kami ini,” kata Pastor Paroki Nualain RD Inosensius Nahak Berek PR, Minggu (18/6).

Dia mengapresiasi kepada TNI Satgas Pamtas RI-Timor Leste Batalyon Infantri Raider 712/Wiratama yang begitu kuat memberi perhatian kepada warga dan umat di perbatasan di Paroki Nualain itu.

“Saya sangat berterima kasih karena perhatian TNI ini. Bahkan aksi ini langsung dikomandai oleh Komandan Pos Fohuk Serka Abdul Kadir,” kata RD Inosensius.

Dia mengatakan dengan contoh yang dilakukan prajurit TNI di serambi negara inilah yang terus memupuk semangat kebersamaan, persatuan, gotong royong serta toleransi warga di daerah ini. “Dengan kondisi dan suasana inilah umat dan seluruh warga bisa bahu membahu menjaga kedaulatan NKRI,” kata RD Inosensius.

Menurut dia kapela yang dibangun dengan gotong royong umat bersama TNI itu adalah swadaya umat yang secara bersama dengan kemampuannya hendak mewujudkan rumah ibadah di daerah batas negara itu.

Komandan Pos (Danpos) Fohuk, Serka Abdul Kadir, mengaku merasa mendapat kehormatan besar bisa dilibatkan dalam kegiatan ini. Baginya kehadiran TNI terlebih di perbatasan tidak semata menjaga keamanan tapi lebih dari itu adalah untuk mengayomi dan memberi teladan.

“Ini menjadi satu kehormatan bagi kami bisa dilibatkan dan bekerja bersama umat di Piebulak membantu membangun kapela,” katanya.

Dia mengatakan ada kerja sama dan persaudaraan yang luar biasa bersama umat dan masyarakat meskipun sedang menjalankan ibadah puasa.

Kegiatan ini sebagai wujud nyata dari ibadah puasa itu sendiri, ujarnya.

Berpuasa tidak semata menahan diri, tetapi lebih utama memberi dan beramal serta berbuat baik sebanyak mungkin kepada orang lain. “Inilah bentuk puasa yang benar,” katanya.

Wakil Komandan Pos (Wadanpos) Sertu Oktafanly Abug mengaku sangat mengalami sebuah nilai kebersamaan masyarakat (umat) dan prajurit TNI di daerah perbatasan.

Dia sangat senang karena masyarakat sungguh menerima kehadiran anggota TNI khususnya yang bertugas di Pos Fohuk.

“Ini pengalaman dari sebuah tugas yang sangat menyenangkan bersama umat membangun kapela dan kebersamaan yang kami alami sangat luar biasa. Mari kita berjuang bersama untuk membangun kebersamaan dan persaudaraan serta saling membantu untuk mendampingi umat kapan saja dibutuhkan,” katanya.

Seorang pengurus kapela yang baru dibangun itu, Benediktus Asa, menyampaikan rasa terima kasih atas keterlibatan TNI perbatasan dalam membangun kapela, juga keterlibatan banyak pihak terlebih para donatur.

“Semua ini terjadi karena kuasa Tuhan. Keterlibatan banyak pihak dan perhatian penuh dari para donatur. Kami sangat berterima kasih untuk semua yang kami alami di tempat ini,” kata Benediktus Asa.

Pembangunan Kapela di Piebulak dikerjakan umat dengan swadaya berupa penyediaan material bangunan berupa pasir dan batu serta dukungan dana dari para donatur. Umat secara bersama mengambil bagian secara penuh dengan rutin kerja di kapela.

Hingga kini pembangunan masih terus dilakukan bersama umat dan TNI Yonif Raider 712/Wiratama. Para donatur yang dimotori Fransiskus Tanjung selalu memantau pengerjaan di lokasi Piebulak. Direncanakan awal Agustus Kapela Piebulak akan diberkati. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: