Jakarta, Aktual.com – Australia setuju mengirim dua pesawat pengintai untuk membantu Filipina menangani pemberontak Islamis.
Sementara itu, sejumlah pesawat jet dan artileri menggempuri posisi milisi di kota selatan, yang lebih dari satu bulan dikuasai oleh para pengikut setia kelompok IS.
Filipina telah menerima tawaran bantuan itu, yakni berupa dua pesawat pengintai AP-3C Orion untuk mencari lokasi keberadaan para petempur Maute yang mendekam pada pekan kelima di Marawi, kota yang dinyatakan pemberontak sebagai wilayah Islam mereka.
“Ancaman kawasan dari terorisme, terutama dari Daesh (IS, red) dan para petempur asing, menjadi ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan-kepentingan kita,” kata Menteri Pertahanan Australia Marise Payne dalam suatu pernyataan ditulis Sabtu (24/6).
Bantuan Australia itu muncul di tengah ketakutan yang berkembang bahwa kelompokk militan Maute dan jaringannya memiliki rancangan yang lebih kuat di wilayah-wilayah Filipina selatan dibandingkan yang dibayangkan sebelumnya.
Perkiraan itu dibuktikan dengan persiapan dan kemampuan tempur yang mereka miliki saat pertempuran berlangsung berminggu-minggu.
Ancaman tersebut meningkat dengan kekalahan yang dialami IS di Suriah dan Irak. Sejumlah laporan intelijen mengungkapkan bahwa IS sedang membangun persekutuan dan mencari lahan baru untuk merancang agendanya.
Gilbert Gapay, juru bicara militer Filipina, mengatakan bahwa pesawat-pesawat pengintai itu akan membantu negaranya menangani gerakan garis keras di wilayah Mindanao.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka