Ketua DPR Setya Novanto memberikan sambutan saat acara berbuka puasa bersama di kediaman dinas Ketua DPR di kompleks Widya Chandra, Jakarta, Senin (5/6). Buka puasa bersama tersebut dihadiri sejumlah pimpinan lembaga negara, jajaran menteri serta tokoh partai politik. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Beberapa politisi Partai Golkar berharap perayaan Idul Fitri 1438 Hijriyah membawa suasana kedamaian bagi Indonesia. Nuansa fitri dan saling memaafkan yang menjadi esensi dari Idul Fitri akan menjadi lebih lengkap jika ini dipraktikkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menyatakan bahwa Idul Fitri dapat dijadikan ajang para politisi untuk mendinginkan kepala dan membuang ego masing-masing untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

“Ini menggembirakan sekali karena inilah silaturahmi bersama karena hari raya idul fitri 1438 Hijriah adalah hari raya yang memberikan arti makna yang sangat besar bagi kepentingan bangsa dan negara dalam hari raya inimenjadikan kedepan sukses bagi kita semua,” kata pria yang akrab disapa Setnov ini disela-sela acara silaturahmi yang digelar di rumah dinasnya di Jakarta, Minggu (25/6) malam.

Setnov mengatakan bahwa ia tidak menghendaki suasana lebaran tahun ini dirusak dengan tindakan-tindakan yang justru mendatangkan suasana mencekam bagi masyarakat. Ia pun menyebut penyerangan Mapolda Sumatera Utara yang terjadi Minggu (25/6) dini hari, atau beberapa jam sebelum sholat Ied dimulai.

Menurutnya, aksi teror tersebut sangatlah keji dan merusak suasana kedamaian yang seharusnya menyertai perayaan Idul Fitri. Aksi teror ini, lanjutnya, dapat menghadirkan suasana mencekam di twngah masyarakat.

“Dan tentu kita harapkan bahwa TNI/Polri sekarang sedang kerja keras dan kita harapkan bisa selesai,” kata Ketua DPR RI ini.

Namun demikian, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak berpangku tangan dan melawan segala macam aksi teror dalam kehidupan sehari-hari.

“Dan kita akan bersama sama menumpas kejahatan yang sangat kejam ini,” tambahnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga berasal dari Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan menganggap perayaan Idul Fitri sebagai momentum untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa.

“Mari kita kedepankan persatuan dan kesatuan. Dan kalau (masyarakat) mau kritik, saya kira kritik saja. tapi tentu yang elok dan konstruktif,” ujar purnawirawan Angkatan Darat ini

Menurut Luhut, suasana damai yang menyatukan masyarakat harus tetap dijaga untuk kepentingan bangsa. Baginya, semua elemen harus menjaga nilai-nilai bangsa dan ajaran agama yang luhur.

“Saya kira selama bulan Ramadhan itu bagus sekali atau elok sekali kemarin. Semua (pihak) mudah-mudahan melakukan refleksi dan introspeksi untuk sama-sama menciptakan suasana yang lebih bagus lagi untuk negara ini,” pungkasnya.

(Teuku Wildan A)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka