Jakarta, Aktual.com – Anggota DPR RI Komisi VII, Ramson Siagian menilai perbedaan signifikan nilai investasi pada pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menimbulkan kecurigaan masyarakat.
Dia menuturkan; pada proyek PLTU Riau I dengan daya 600 MW tercatat nilai investasi sebesar USD 780 juta, sementara pembangunan PLTU di Sumbagsel I yang akan menghasilkan daya 300 MW senilai USD 420 juta. Sehingga jika dirata-ratakan per MW, terlihat pembangunan di Riau lebih efisien.
“Perbedaan nilai investasi di PLTU Riau I dengan daya 600 MW, investasinya USD 780 juta. Sementara Sumbagsel I dengan daya 300 MW, investasinya USD 420 juta. Jadi lebih efisien di Riau,” katanya ditulis Rabu (28/6).
Kemudian jika dibandingkan dengan daerah lainnya, seperti di Kalimantan, didapati nilai investasinya lebih rendah. Di Kaltim untuk PLTU berkapasitas 200 MW rata-rata membutuhkan nilai investasi hanya sebesar USD 280 juta.
“Terus di Kaltim untuk 200 MW rata-rata USD 280 juta, artinya lebih rendah. Terutama Kaltimra lebih rendah lagi, USD 520 juta untuk 400 MW. Jadi ada perbedaan signifikan investasi per MW, tu kenapa?” Tanya dia.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka