Mataram, Aktual.com – Sebanyak tiga peleton personel Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kantor SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapan pengamanan perayaan “Lebaran Topat” pada Minggu (2/7).
Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di halaman Kantor SAR Mataram, Jumat (30/6), dipimpin Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH.
“Apel ini merupakan langkah awal kesiapsiagaan personel dan peralatan SAR yang akan digunakan untuk pengamanan Lebaran ‘Topat”, katanya.
Lebaran “Topat” atau ketupat merupakan tradisi warga di Pulau Lombok, yang dirayakan pada H+7 Idul Fitri atau setelah melaksanakan puasa sunat Syawal selama enam hari.
Menurut Nanang, pada momen Lebaran Ketupat, puncak keramaian masyarakat biasanya tertuju pada liburan bersama keluarga di pantai yang tersebar di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok.
Untuk melakukan tindakan preventif, Kantor SAR Mataram menerjunkan sembilan tim darat yang ditempatkan pada masing-masing titik pantai, mulai dari kawasan pantai Cemare di Kabupaten Lombok Barat, pantai Nipah di Kabupaten Lombok Utara, hingga pantai Kuta di Kabupaten Lombok Tengah.
Sementara untuk tim laut, lanjut Nanang, dibagi menjadi 6 tim, masing-masing menggunakan Kapal RB 220, “rubber boat” dan jet sky.
Seluruh tim akan melakukan patroli keliling di perairan laut dari titik satu ke titik yang lainnya.
“Pemantauan juga rencananya akan dilakukan dari udara dengan menggunakan pesawat Trike yang diawaki langsung oleh saya”, ujarnya.
Nanang juga menyampaikan agar seluruh tim yang terlibat dapat berkoordinasi dengan seluruh tim, baik internal dan instansi terkait.
Ia juga memerintahkan kepada seluruh tim yang terlibat di lapangan agar pro-aktif melakukan sosialiasi kepada pengunjung tentang keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk yang lainnya.
Basarnas Kantor SAR Mataram juga mengimbau masyarakat yang akan merayakan Lebaran “Topat” agar turut serta saling mengontrol dan mengingatkan satu sama lain pada saat melakukan aktivitas di pantai.
“Keamanan dan keselamatan merupakan tugas kita bersama, tentu dengan padatnya masyarakat yang mandi di pantai pasti ada saja lepas dari pantauan kami dan alangkah baiknya jika pada saat berenang di pantai selalu menggunakan alat apung”, katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan