Jakarta, Aktual.com — Jelang Pilkada Jawa Timur pada Juni 2018 nanti, Lembaga Kajian Pemilu Indonesia mengantongi 15 tokoh Jatim yang berpotensi menjadi Gubernur Jawa Timur. 15 tokoh tersebut dihasilkan berdasarkan riset survei metadata.
Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nurcahyono menegaskan, berdasarka hasil survei tersebut, mayoritas masyarakat Jawa Timur menganggap La Nyalla Matalitti mampu mengeluarkan persoalan ekonomi keluarga masyarakat Jatim seperti ketersedian lapangan kerja, iklim usaha yang kondusif dan dukungan pemerintah provinsi Jawa Timur dalam sektor industri dan pertanian.
“La nyalla memiliki tingkat keterpilihan sebanyak 13,1 persen mengalahkan Khofifah Indar Parawansa yang mengantongi 12,3 persen dan Syaifullah Yusup 11,2 persen. Posisi La Nyalla dibawah Wali Kota Surabya Tri Rismaharini yang mengantongi 20,2 persen,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima, Selasa (18/7).
Rendahnya keterpilihan Khofifah dalam kancah pertarungan Pilkada Jatim, karena masyarakat menilai Khofifah sudah bekerja baik menjadi Menteri Sosial ketimbang harus jadi kepala daerah. Sementara untuk Syaiful Yusuf yang memiliki keterpilihan rendah dibanding La Nyalla dan Khofifah, lanjut dia, karena masyarakat Jatim menganggap keduanya tidak akan mampu memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial masyarakata Jawa Timur.
Sementara tokoh Jatim lainnya seperti Ketua Harian DPP Gerindra Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik memiliki tingkat elektabilitas sebesar 7,3 persen, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf memiliki tingkat elektabilitas sebesar 2,5 persen. Kemudian Rendra Kresna yang merupakan Bupati Malang memiliki tingkat elektabiitas 2.3 persen, Mahfud MD yang tak lain adalah mantan Ketua MK mengantongi tingkat keterpilihan 6,2 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu