Pedagang melayani pembeli di pasar tradisional kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (5/8). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan peningkatan konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan II-2016 yang tumbuh hingga 5,18 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga itu didukung oleh pemberian gaji 13 dan 14 oleh pemerintah yang dimanfaatkan pada perayaan Lebaran serta sebagai persiapan dalam menghadapi tahun ajaran baru. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah perlu untuk melakukan berbagai langkah kebijakan yang efektif guna meningkatkan daya beli masyarakat sebagai upaya untuk mengentaskan angka kemiskinan di berbagai daerah.

“Pemerintah harus bekerja keras meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga daya beli meningkat,” kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Jakarta, Kamis (20/7).

Untuk itu, ujar dia, masyarakat jangan lagi dibebani dengan berbagai kebijakan pengurangan atau pencabutan subsidi atau kenaikan berbagai macam tarif.

Ia mengingatkan bahwa berdasarkan data BPS, jumlah masyarakat miskin di Indonesia pada Maret 2017 bertambah sekitar 10.000 orang dibandingkan dengan kondisi pada September 2016.

Karenanya, Jazuli menyatakan bahwa kenaikan jumlah penduduk miskin ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah untuk mengevaluasi program pembangunan yang berorientasi untuk pengentasan kemiskinan.

Anggota Komisi I DPR itu juga mengkritisi belanja infrastruktur yang dinilai belum mampu secara efektif berdampak kepada masyarakat luas dalam hal perbaikan ekonomi warga.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka