Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) bersama Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kanan) bersiap memimpin rapat pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta, Selasa (18/7/2017). Rapat pleno yang digelar secara tertutup itu membahas mengenai penetapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus korupsi E-KTP. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid tampak jengah ketika ditanya mengenai desakan beberapa kader yang menginginkan Musyawarah Nasional Luar Biasa partai berlambang pohon beringin itu.

Dengan keras, Nurdin bahkan menyatakan bahwa desakan tersebut tidak perlu didengar karena sama sekali tidak mewakili aspirasi Partai Golkar. “Ya itu tidak perlu kita dengar,” kata Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jum’at (21/7) malam.

Desakan Munaslub Partai Golkar kembali mencuat setelah ditetapkannya Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP oleh KPK, Senin (17/7). Selama ini, desakan Munaslub dilontarkan oleh para politisi muda Partai Golkar.

Yang terbaru, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mendukung sepenuhnya pelaksanaan Munaslub, pasca ditetapkannya Novanto sebagai tersangka dalam kasus e-KTP.

Menurut Nurdin, desakan tersebut sama sekali tidak mewakili aspirasi Partai Golkar karena hanya merupakan suara individu, bukan aspirasi dari Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu