Ratusan Santri mengikuti Upacara Hari Santri Nasional di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (22/10). Upacara Peringatan Hari Santri Nasional dengan tema "Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia" ini dihadiri sekitar 50.000 santri dari se-Jabodetabek. Hari Santri Nasional ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres nomor 22 tahun 2015. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan mengatakan bahwa santri dan ulama dalam sejarah terbukti bahu membahu untuk membuat bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan. Untuk dirinya secara tegas menolak stigma radikal dan antipancasila yang dialamatkan pada umat Islam.

“Santri dan ulama itu pengamal Pancasila,” ujarnya saat menghadiri halal bi halal dan silaturrahim nasional Kyai dan Ulama di Pondok Pesantren Al Ishlah Bondowoso, ditulis Minggu (23/7).

“Jangan karena mereka taat menjalankan ajaran agama lantas dianggap radikal dan antipancasila. Ini pandangan yang keliru,” tambahnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengajak santri dan ulama dari seluruh Jawa Timur yang hadir di Pesantren Al Ishlah untuk menjaga Pancasila dan menanamkan nilai luhur bangsa.

“Mayoritas umat Islam potensial untuk dikonversi menjadi kekuatan ekonomi dan politik,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid