Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo membagikan 6.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Riau, dalam upaya memberikan kepastian hukum kepada pemilik atas tanah miliknya agar dikemudian hari tidak terjadi sengketa.

“Di provinsi Riau seharusnya ada 3,1 juta bidang yang sudah bersertifikat untuk seluruh masyarakat, tapi sampai saat ini baru bisa diberikan 1,1 juta berarti masih kurang 1,9 juta sertifikat yang harus kita kejar,” kata Presiden Joko Widodo di lapangan stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru, Riau, Minggu (23/7).

Presiden didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Menurut Sofyan, ada 6.000 sertifikat yang diberikan dengan dihadiri 5.500 peserta “Seluruh Indonesia harusnya 126 juta sertifikat tapi yang dikerjakan baru 46 juta. Saya perintahkan Menteri BPN dibantu gubernur untuk segera diselesaikan,” tegas Presiden.

Presiden mengungkapkan bahwa sebelumnya di Riau hanya terbit 10 ribu sertifikat tanah per tahun tapi sekarang dipaksa harus terbit 140 ribu sertifikat setiap tahunnya.

“Tahun ini terbit 5 juta, tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta, harus dipaksa begitu,” ungkap Presiden.

Dengan mendapatkan sertifikat tanah, menurut Presiden, sengketa-sengketa lahan dapat diselesaikan.

“Sengketa-sengketa lahan akan selesai kalau masyarakat pegang yang namanya sertifikat karena kalau sudah pegang (sertifikat) ini diam. Kalau belum ada sertifikat yang ada hanya klaim-klaim, tapi kalau sertifikat sudah ada jadi enak tentram karena sudah pegang sertifikat,” ungkap Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka