Jakarta, Aktual.com – Sebuah gudang beras milik PT Indo Beras Unggul atau IBU, yang berada di Bekasi Jawa Barat digerebek tim satgas pangan, Kamis (20/7), karena dianggap melakukan pengopolosan beras subsidi menjadi beras kategori premium untuk dijual kembali dengan harga yang mahal ke konsumen.
Menanggapi hal itu, Wakil ketua Komisi VI DPR RI Mochamad Hekal menilai, kasus penggerebekan gudang beras tersebut menunjukkan bahwa keberpihakan pemerintah terhadap para petani kurang maksimal. Terutama terkait kebijakan pembelian harga gabah.
“Masyarakat kita sedang capek, ekonomi lesu, daya beli masyarakat menurun. Petani susah karena hasil pertaniannya terjual murah. Giliran masyarakat beli beras di pasar mahal. Ternyata yang nikmati perantara,” ujar Hekal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Seharusnya, lanjut dia, pemerintah melakukan pengaturan kebijakan harga yang berpihak pada para petani.
“Pemerintah harus bisa menakar, menerapkan dan mengendalikan harga di petani yang layak berapa, di distributor berapa, di konsumen berapa. Jadi semua wajar dan adil. Saya setuju dengan langkah Mendag untuk mendikte harga akhir konsumen. Itu harus kita dorong terus dan diperkuat,” kata ketua DPP Gerindra itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu