KEDIRI, 14/7 - HARGA BERAS NAIK. Pekerja mencampur beras kualitas premium di Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) Perum Bulog Sub-Divre V, Paron, Kediri, Jawa Timur, Selasa (13/7). Dibanding harga pada 1 Juli 2010, di Jawa Timur harga beras saat ini telah naik rata-rata Rp 1.000 per kg. Kenaikan harga beras karena banyaknya gagal panen di daerah lumbung padi karena cuaca ekstrim. FOTO ANTARA/Arief Priyono/ed/nz/10

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan upaya menurunkan kemiskinan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi perlu memerhatikan penataan di sektor pangan.

“Kalau mau mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penurunan kemiskinan, maka pangan harus ditata dengan baik,” kata Darmin dalam acara sarasehan nasional dengan pemimpin daerah di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/7) malam.

Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut mengatakan 73 persen dari perubahan tingkat kemiskinan di masyarakat dipengaruhi oleh harga pangan. Sementara perubahan tingkat kemiskinan sebanyak 21,8 persen dipengaruhi oleh harga beras.

Darmin mengatakan apabila ingin mendorong produktivitas pangan, maka yang perlu dilakukan adalah mengembangkan pertanian secara klaster atau kelompok.

“Dalam rangka reforma agraria akan coba melahirkan pengembangan pertanian melalui klaster. Itu adalah kebijakan yang sekarang sudah mulai siap, masih di awal sekali tetapi sudah siap,” ucap dia.

Kemudian, hal yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah peremajaan perkebunan dimulai dengan kelapa sawit dan karet, lalu kemudian mencoba masuk ke kelapa, cokelat, dan tebu.

“Selain bibit, juga akan difasilitasi gudang, pengering, dan kemudian logistiknya. Nanti juga akan dibangun pasar pengumpul, di mana petani atau pedagang kecil bertemu dengan pedagang besar,” tutur Darmin.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka