Wakil Menteri ESDM Archandra Thahar memberikan presentasi saat seminar ekonomi outlook 2017 di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (15/12/2016). Partai Golkar akan terus mengingatkan pemerintah untuk mempertahankan ekonomi berkeadilan untuk rakyat. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah menawarkan pengelolaan Blok East Natuna ke berbagai pihak, menyusul keputusan ExxonMobil yang mengembalikan blok tersebut kepada Pemerintah. Nantinya, perusahaan baru tersebut akan bermitra dengan PT Pertamina menggarap blok yang kandungan CO2-nya mencapai 72% itu.

“Menawarkan ke siapa saja termasuk Inpex,” kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar yang diterima Aktual.com Jumat (28/7)

Apabila Inpex berminat menggarap Blok East Natuna, kata Wamen, pihaknya memberikan dukungan. Sebelumnya, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Pemerintah akan menawarkan penggarapan East Natuna ke pihak lain, antara lain perusahaan asal Jepang yaitu Inpex Corporation.

Sebagaimana diketahui, ExxonMobil telah mengirimkan surat kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan yang berisi, antara lain tidak lagi meneruskan pengelolaan Blok East Natuna karena tidak ekonomis dengan term yang ada.

“Exxon merasa tidak ingin juga menghambat perkembangan ini, maka dengan surat yang baru Pak Jonan dan saya terima, bahwa mereka katakan silahkan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan (Blok East Natuna),” ujar Wamen ESDM Arcandra Tahar, pekan lalu.

Meski tidak ikut dalam pengembangan East Natuna, Exxon tetap bersedia membantu dari sisi teknologi. Hingga saat ini, salah satu perusahaan yang memiliki teknologi untuk memisahkan kadar CO2 adalah ExxonMobil.

“Belum ada teknologi yang sepengetahuan saya, yang murah men-develop itu. Tapi kalau kita usahakan, ada tidak teknologi lain yang kita pakai? Mungkin, tapi itu terserah Pertamina,” tutur Arcandra.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid