Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menghadiri dan memberikan orasi ilmiahnya dalam acara Rapimnas Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), di Jakarta, Rabu (27/1/2016). Rapimnas IPI tersebut mengambil tema "Jihad Pesantren Melawan Terorisme dan Radikalisme" dan dihadiri 22 perwakilan DPW IPI seluruh Indonesia.

Jakarta, Aktual.com –  Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengapresiasi langkah Satgas Pangan menggerebek gudang PT Indo Beras Unggul (IBU) beberapa waktu lalu.

“Saya senang karena itu mengingatkan kita semua. Semua orang Indonesia itu makan beras, makanya wajib kita pantau tentang beras ini,” ujar Moeldoko, dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7).

Namun, mantan Panglima TNI ini menyayangkan belum maksimalnya regulasi tahapan peredaran beras.

Menurutnya, permasalahan yang menimpa petani bermula dari proses awal. Yakni dari budidaya, pasca panen, hingga tata niaga atau proses penjualan.

“Proses petani dalam mengelola beras dari padi menjadi gabah hingga beras itu melalui tahap yang panjang, itu yang perlu kita hargai dari petani beras. Walau semua di-brand dari awal semua tidak gini. Jangan seperti rencana baru bangun tidur tahapan peredaran beras ini,” terang dia.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Mabes Polri, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggerebek pabrik beras PT Indo Beras Unggul di Jalan Rengasbandung Km 60, Kedungwaringin, Bekasi, Kamis (20/7) lalu.

Dalam penggerebekan itu, Satgas Pangan mengamankan beras sebanyak 1.162 ton jenis IR 64 yang akan dijadikan beras premium dan dijual dengan harga tiga kali lipat di pasaran.

Adapun yang ikut dalam penggerebekan itu adalah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Ketua Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto, dan Sekjen Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih.

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan