Padang, Aktual.com – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (ASPPSI) Sumatera Barat (Sumbar), mengecam tindakan yang dianggap brutal oleh Kepala Dinas Pasar Padang yang mencampakan barang dagangan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Raya Padang, Minggu (30/7) siang.

Ketua DPW ASPPSI Sumbar, Desrio Putra mengatakan, tindakan itu tidak sepantasnya dilakukan seorang pejabat pemerintahan, apalagi hingga beraksi dengan cara tidak sopan santun.

APPSI juga meminta kepada Kepala Dinas Pasar Padang untuk segera meminta maaf dan mengganti kerugian pedagang, sebelum ada yang berfikir menempuh jalur hukum.

“Saya tidak tau apa alasannya sehingga tega melakukan tindakan brutal demikian. Penertiban pedagang saja, tidak seperti itu. Ingat, itu pedagang, rakyat kecil yang mencari nafkah,” tegasnya di Padang, Senin (31/7).

Menurut Desrio, jika di lokasi pedagang tidak diperbolehkan berdagang, seharusnya dari pagi petugas trantib ditugasi untuk melarang mereka berjualan. Bukan malah setelah pedagang menghampar dagangan, lalu diobrak-abrik seperti yang dilakukan oleh seorang Kepala Dinas Pasar Padang.

“Kita tidak akan pernah memaafkan sikap brutal dan arogan seperti yang dipertontonkan itu. Sungguh tidak cocok dengan kepemimpinan islami,” kata Desrio.

Pihaknya juga mengharapkan supaya Walikota Padang sebagai penanggung jawab memberikan arahan yang baik kepada anak buahnya dalam melaksanakan tugas di lapangan. Terpenting, menurutnya, jangan ada emosi sehingga lepas kontrol seperti yang telah terjadi tersebut.

“Terenyuh hati saya melihat pedagang yang memilih sisa dagangan yang telah dilempari itu. Ada pisang dan pepaya dibatingnya,” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas Pasar Padang, Endrizal menyebutkan, jika pedaganglah yang pertama kali memulai suasana yang demikian.

Hal itu terjadi karena ketika mobil dinasnya masuk pasar, ada pedagang yang memukul-mukul kendaraan dinasnya itu.

“Jadi ketika saya masuk ke pasar dengan mobil dinas, mobil saya ini hampir menabrak satu tempat jualan buah. Pedagangpun kesal, lalu marah-marah sama saya, lalu saya turun dari mobil, setelah mereka tau kalau saya di dalam mobil, mereka langsung minta maaf, dan mengaku salah berjualan di tepi jalan,” kata Endrizal ketika dihubungi via seluler.

Menurut Endrizal, melihat kemarahan dari pedagang itu, emosinya pun menjadi terpancing, jadi melihat tempat lapak dagangan yang herada di tepi jalan, saya pun mengangkat barang-barangnya itu dengan kondisi marah.

“Kesal saya, sudah berjualan ditempat yang salah, orang lewat pula yang dimarahinya,” ungkapnya.

Untuk informasi, sebelumnya, aksi oleh Kepala Dinas Pasar Padang itu terekam oleh video yang diambil salah seorang warga yang ketika itu ada di lokasi kejadian, Minggu siang.

Video itu pun disebarkan ke media sosial, dan menjadi viral. Akibatnya, berbagai komentar baik kontra hingga yang mendukung terlihat, terutama ditengah masyarakat Sumatera Barat.

 

Laporan Ikhwan Iwan/Padang

Artikel ini ditulis oleh: