Jakarta, Aktual.com – Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengingatkan pemerintah dan Bank Indonesia harus mewaspadai permainan harga barang saat penyederhanaan jumlah digit rupiah atau redenominasi.
“Jika tidak diantisipasi, redenominasi dapat memicu hiper inflasi seperti yang terjadi di beberapa negara,” ujar Tony di Jakarta, Rabu (2/8).
selain sosialisasi dan pemahaman menyeluruh, lanjutnya, redenominasi dapat diterapkan jika pemerintah dan regulator dapat memastikan disiplin dan kepatuhan para pelaku ekonomi dalam menjaga stabilitas perekonomian.
Dia mencontohkan rentannya redenominasi disusupi kepentingan jahat oknum para pelaku ekonomi.
“Contoh, harga produk saya Rp100 ribu yang kalau diredenominasi jadi Rp100. Lalu pada masa transisi, saya coba-coba nakal naikkan jadi Rp150. Jika tidak ketahuan, itu inflasi naik 50 persen,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka