Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa tak bersalah dengan kebijakannya melahirkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pembubaran Ormas. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Aktivis Zeng Wei Jian mengkritik Presiden Joko Widodo yang disebutnya telah menumpulkan penegakkan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Salah satu indikasi yang sangat tampak adalah semakin minimnya kebebasan berekspresi di tanah air.

Pria yang biasa disapa Ken Ken ini pun menyebut kondisi sekarang sangat jauh berbeda dengan masa ketika kuliah.

“Dulu waktu zaman mahasiswa kita demo kan biasa ya, saat itu kita yakin akan kebebasan ekspresi dan ada banyak teman-teman sekali yang ikut membela kita sebagai sipil,” ucap Ken Ken kepada Aktual, usai pertemuan antara Komnas HAM dengan Presidium Alumni 212 di Jakarta, Rabu (2/8).

Hal ini pun diperburuk dengan tak berdayanya pihak-pihak seperti Komnas HAM atau LSM lainnya terhadap sepak terjang pemerintah yang telah memangkas kebebasan berpendapat.

Ia pun tidak habis pikir dengan kondisi demikian dan masih mencari tahu jawaban dari hal tersebut.

“Itu yang saya enggak tahu. Saya masih cari jawaban kenapa kita bisa mengalami kemunduran dan kehilangan daya kritis,” kata dia.

Perpaduan antara nihilnya kebebasan berekspresi dan tumpulnya daya kritis masyarakat, lanjut Ken Ken, pun berpengaruh pada penegakkan HAM di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby