Pelaporan ke bareskrim Polri ini setelah beredar video pidato Victor Bungtuli Laiskodat di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan ada empat partai diantara Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN yang mendukung adanya khilafah. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, karakter berpolitik seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat atau DPP Partai Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat sangat tidak sesui dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Tindakan memprovokasi dan menghasut anak bangsa agar terjerumus kedalam pertikaian sara telah membangkan dari koridor bingkai kebinekaan. “Ini berbahaya dan bertentangan dengan value pancasila. Prinsip toleran dan menghargai perbedaan tidak memakai bahasa bunuh dan seterusnya. Mau jadi apa bangsa ini kalau politisi saja sudah bicara ngak punya trayek dan fatsun,” kata dia kepada Aktual.com, Sabtu (5/8).

“Pancasila tidak mengajarkan pikiran dengan asumsi sendiri, menilai sendiri dan eksekusi sendiri dengan mengisolasi seseorang atau menuduh dengan data dan kesimpulan yang melompat. Apalagi menuding partai radikal, PKI dan pendukung khilafah, saya rasa sudah melampaui batas tanpa ada data emperis dan bukti otentik yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.”

Oleh karena itu ujarnya, hendaklah para politisi tidak hanya sekedar haus kekuasaan dan rela merusak nilai-nilai persatuan demi meraih jabatan. Dia menekankan agar politik meletakkan keutuhan bangsa Indonesia sebagai tujuan politik.

“Hentikan segera dan jangan diteruskan dan dipertahankan saling tuding sesama anak bangsa, kita bangsa yang satu, jangan saling menyakiti dan melukai sesama anak bangsa, hentikan tudingan tanpa data dan bukti otentik yang kuat. Maha berbahaya dan ini berpotensi memercik api konflik. Hentikan.”

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu