Jakarta, Aktual.com – Kepala Satuan Unit Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menyatakan, PLN telah menyiapkan diri untuk menanggung kekurangan dana subsidi yang tidak bisa terturupi oleh pemerintah akibat defisit anggaran pada APBN-P 2017.

“Kalau urusan begitu kan PLN itu sudah dari dulu, itu yang terhitung kasatmata, tetapi di lapangan itu kan banyak hal-hal yang seperti ini kalau di pulau terluar itu kita kasih subsidi lebih tinggi sebetulnya,” kata Made di Jakarta, Senin (7/8).

Pemeritah menambahkan sebanyak 2,44 juta rumah tangga pengguna listrik 900 VA akibat koreksi dari kekeliruan data oleh pemerintah saat mencabut subsidi listrik golongan 900 VA pada Januari 2017 silam.

Dari jumlah total pengguna 900 VA sebanyak 23,13 juta rumah tangga, Pemeritah mencabut subsidi sebanyak 19 juta rumah tangga. Sehingga sisa rumah tangga mendapatkan subsidi hanya sebanyak 4 juta-an rumah tangga dan saat itu pemerintah hanya mengalokasikan subsidi sebesar Rp. 44,98 triliun. Anggaran ini juga mencakup subsidi golongan 450 VA yang jumlahnya sebanyak 23,17 juta rumah tangga.

Lalu pada APBN-P 2017 Menteri ESDM mengusulkan penambahan anggaran subsidi menjadi Rp. 51,99 triliun dengan pertimbangan asumsi ICP 50 USD/barrel, Kurs Rp. 13.400. Disampin itu, Pemeritah meminta anggaran subsidi tersebut dicukupkan menjadi Rp 7 triliun lantaran ada penambahan sebanyak 2,44 juta rumah tangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu