Jakarta, Aktual.com- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (9/8) menyampaikan “keprihatinan yang mendalam” sehubungan dengan ketegangan di Semenanjung Korea.
Guterres juga merasa “sangat terganggug dengan meningkatnya retorika konfrontasi” oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dan Amerika Serikat.
“Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin dengan ketegangan di Semenanjung Korea dan terganggu oleh meningkatnya ucapan yang bersifat konfrontasi,” kata Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, kepada wartawan, di Markas Besar PBB, New York. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Washington dan Pyongyang saling melontarkan kata-kata panas.
Mula-mula, DPRK mengancam akan melancarkan serangan rudal ke daratan AS, sehingga Presiden Donald Trump menanggapi, “Korea Utara sebaiknya tidak mengeluarkan ancaman lagi kepada Amerika Serikat. Mereka akan dihadapi dengan tembakan dan kemarahan yang tak pernah disaksikan dunia.” DPRK kemudian mengancam akan melancarkan serangan tanpa provokasi terhadap pangkalan militer AS di Guam, Pasifik.
Pernyataan Trump, yang dikeluarkan selama libur kerja di salah satu lapangan golfnya di Negara Bagian New Jersey, AS, mengundang reaksi negatif baik di Amerika Serikat maupun di tempat lain, kata Xinhua, di Jakarta, Kamis (10/8).
Para pengeritik Trump mengatakan tanggapan panas tersebut malah meningkatkan ketegangan, dan bukan mendinginkannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby