Ilustrasi

Jakarta, Aktual.com – Ledakan bom di dekat sebuah pasar, di kota Quetta, Pakistan menewaskan sedikit-dikitnya 15 orang. Demikian dikatakan beberapa pejabat setempat terkait sebuah serangan terkini di propinsi Baluchistan yang bergolak.

Kelompok IS Timur Tengah, yang memiliki cabang pemberontak di Afghanistan dan Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut beberapa saat setelah serangan dilancarkan. Mereka mengatakan bahwa serangan seorang pelaku bom bunuh diri dengan mengendarai sepeda motor telah menewaskan 17 tentara.

Ledakan dahsyat yang menyasar patroli paramiliter terus berlanjut, kata menteri dalam negeri propinsi Baluchistan, Sarfraz Bugti.

“Menurut informasi yang kami terima sejauh ini, terdapat sekitar 15 korban jiwa, mereka menjadi martir, dan sekitar 40 orang terluka,” kata Bugti ditulis Minggu (13/8).

Dia mengatakan bahwa telah diberlakukan keadaan darurat di wilayah itu, dan semua rumah sakit dalam kondisi siaga.

Kepala pasukan penjinak bom Quetta, Aslam Tareen, mengatakan bahwa informasi awal terkait peristiwa itu adalah seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan sepeda motornya ke arah kendaraan militer.

Sayap tentara Pakistan mengatakan patroli tersebut menjadi sasaran serangan, setidak-tidaknya terdapat tujuh warga sipil di antara 15 orang yang tewas itu.

“Para teroris mencoba mengacaukan penyambutan perayaan 70 tahun kemerdekaan Pakistan dari Inggris yang jatuh pada Senin nanti,” kata kepala staf tentara, Jenderal Qamar Javed Bajwa.

Kelompok pemberontak di Baluchistan telah melancarkan sejumlah serangan terhadap pemerintah pusat selama beberapa dasawarsa belakangan. Mereka menuntut bagian yang lebih besar dari hasil sumber daya propinsi, yang kaya akan gas alam.

Taliban dan kelompok pemberontak lainnya juga beroperasi di propinsi ini, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. Sebuah serangan pesawat nirawak menewaskan pemimpin Taliban, Mullah Akhtar Mansour tahun lalu di Baluchistan.

Provinsi ini dilanda oleh serangkaian serangan pada tahun lalu, yang telah menewaskan lebih dari 180 jiwa dan menimbulkan kekhawatiran meningkatnya kehadiran pemberontak, termasuk pegaris keras yang berhubungan dengan IS.

Kelompok IS telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan bom di Baluchistan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka