Jakarta, Aktual.com – Hari ini, tepat pada 17 Agustus 2017, Seluruh bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan yang ke-72 tahun.
Anggota DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar Al-Habsyi berharap setelah 72 tahun merdeka, kehidupan masyarakat sudah terpenuhi secara merata. Pemerintah, menurutnya, harus lebih memperhatikan rakyat secara intensif, khususnya di sektor ekonomi.
“Harapan saat memperingati kemerdekaan sebenarnya tidaklah muluk. Masyarakat hanya ingin hidup berkecukupan, sembako dengan harga terjangkau dan mereka mampu membelinya,” ujar Aboe di Jakarta, Kamis (17/8).
“Rendahnya daya beli saat ini sepertinya satu indikator kita belum merdeka dari sisi ekonomi. Jangan sampai tarif TDL melambung tinggi, susu tak terbeli, orang pintar cabut subsidi, akhirnya banyak bayi kurang gizi,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Aboe, Kemerdekaan berarti juga kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi. Ini yang seharusnya membedakan zaman kemerdekaan sekarang dengan zaman penjajahan.
“Jika ada rakyat yang memberikan kritik, dikit-dikit ditangkap, dikit-dikit di pidana, jika terjadi kondisi seperti ini tentunya masyarakat akan bertanya, apa bedanya dengan saman Belanda. Karennya kita harus menjaga kemerdekaan rakyat untuk berserikat dan mengeluarkan pendapat,” kata anggota Komisi III DPR ini.
Aboe menambahkan, cita-cita kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya, sudah memiliki konsensus dengan memberikan anggaran 20 persen untuk pendidikan. Hal ini adalah untuk memberikan jaminan pendidikan murah untuk masyarakat.
“Harapan kita, tentunya tidak ada lagi masyarkat yang tidak dapat mengakses pendidikan. Semua warga dimanapun harus dapat layanan pendidikan dari pemerintah, karena selama ini anggaran sudah disiapkan dengan baik,” jelasnya.
Ciri kemerdekaan yang lain adalah adanya layanan kesehatan yang melindungi masyarakat. Jaminan kesehatan adalah bentuk perlindungan pemerintahan yang berdaulat untuk warga negaranya. Dengan jaminan tersebut, kata Aboe, fungsi negara akan terlihat dalam menjalankan tugasnya dalam menjaga kesehatan bangsa Indonesia.
Sementara itu, tambah Aboe, Usia kemerdekaan yang menginjak 72 tahun seharusnya membawa negara ini semakin dewasa dalam merawat bangsa. Berbagai pengalaman hidup selama ini telah mengajarkan bangsa bagaimana mempertahankan kemerdakaan, baik penyerangan dari pihak luar seperti penyerangan sekutu di Surabaya.
“Maupun pengkhianatan dari dalam seperti yang terjadi tahun 1965, itu semua adalah pengalaman hidup yang mendewasakan bangsa ini,” pungkasnya.
Laporan: Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby