Kuala Lumpur, Aktual.com – Demi meraih hasil maksimal dalam setiap pertandingan, manajemen timnas sepak bola Indonesia cukup ketat dalam menjaga nutrisi pemain, yang salah satunya dengan membatasi asupan makanan terutama daging.
“Kenapa daging harus dikurangi jelang pertandingan karena metabolismenya cukup lama.Yang dibutuhkan saat ini makanan yang banyak cairannya serta makannya yang mengandung protein serat tinggi,” kata dokter timnas Syarief Alwi sebelumnya mengawal timnas latihan di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8).
Menurut dia, makanan yang banyak cairan ini difokuskan pada buah-buahan seperti pisang, pepaya, melon, semangka hingga buah pear. Sedangkan untuk protein, yang baik makan telur dan ikan laut. Hal tersebut dilakukan agar metabolisme lebih cepat.
Selain itu, dokter yang akrab dipanggil Papi ini mengatakan yang dibutuhkan pemain saat ini adalah karbohidrat dan yang cocok dimakan sebelum pertandingan adalah nasi, pasta hingga spagheti.
“Siapa pemain yang banyak makan daging akan kelihatan. Meski berkeringat banyak termasuk saat latihan, mereka pasti sering kencing,” kata dokter yang cukup lama menangani timnas Garuda itu.
Syarief Alwi mengatakan selain memberikan himbauan, pihaknya juga meminta kepada semua pemain untuk displin dalam menjaga asupan. Hal tersebut dilakukan agar kondisi pemain benar-benar prima sebelum menjalani pertandingan yang semakin ketat itu.
“Kalau makan banyak daging setelah pertandingan tidak begitu masalah, tapi harus benar-benar disesuaikan,” kata Syarief Alwi menegaskan.
Timnas Indonesia saat ini berjuang untuk lolos dari penyisihan grup. Saat ini anak asuh Luis Milla ini berada di posisi dua klasemen sementara Grup B dengan raihan empat poin dari dua pertandingan atau sama dengan Thailand yang berada diposisi tiga. Dipuncak ada Vietnam dengan enam poin.
Sesuai dengan jadwal, timnas Garuda akan kembali bertanding dengan menghadapi Timor Leste di Stadion Shah Alam, Selangor, Minggu (20/8). Pada pertandingan ketiga ini, Evan Dimas dan kawan-kawan dituntut untuk meraih kemenangan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: