Jakarta, Aktual.com – DPR RI menggelar karpet merah tepat di pintu masuk mengarah ke gedung Nusantara III tempat pimpinan dewan berkantor. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan hal itu dilakukan untuk menyambut kedatangan Sekertaris Jenderal Partai Komunis Vietnam di Gedung DPR RI.
“Saya mendengar ada penyambutan, sekjen partai komunis. Kalau dalam strukur partai komunis itu kan Sekjen itu jabatan paling tinggi dan Vietnam itu masih negara single party, kayak China, partainya namanya partai komunis,” kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (22/8).
Menurut dia, pemasangan karpet merah hanya sebagai bentuk bagian protokoler saja. Karena, negara yang dipimpim partai komunis pasti pembawaannya sangat berwibawa, sehingga pemerintah mengaturnya sebagai hubungan antar negara dengan standar protokoler Indonesia.
“Hubungan antar negara dengan standar prtokoler yang ada dalam UU protokoler kita. Namanya dalam diplomasi kita bagian dari domain teknis penerimaan tamu,” ujarnya.
Ia pun menegaskan kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam itu tidak ada hubungannya dengan ideologi, karena itu merupakan urusan masing-masing negara dan sangat private.
“Tidak ada hubungannya dengan ideologi. Ideologi itu urusan mereka. Di dunia ini hampir semua negara komunis tidak ada yang murni, terakhir Kuba. Kuba saja sudah berubah. Mungkin yang terkahir Korea Utara, tapi lihat saja sekarang Korut sudah mau perang. Saya kira kalau Vietanam akan mengikuti China. Dia akan berpatokan pada komunis ke ekonomi. Memang kalau untuk mengontrol struktur kekuasaan komunisme paling efektif. Seperti di China sebagai negara yang besar mereka mau memegangnya dengan kendali komunisme,” papar Presiden KA KAMMI itu.
“Kita sebagai bangsa sudah menolak ideologi itu. Tapi kita tidak bisa melarang negara lain untuk mempercayai itu,” pungkasnya.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan