Jakarta, Aktual.com – Anggota DPD RI Novi Candra mengaku cemas dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar akhir-akhir ini.

Ia menegaskan, peristiwa ini harus segera dihentikan agar tidak berkembang menjadi isu-isu krusial lainnya yang bisa memancing kekisruhan di Wilayah ASEAN.

Senator asal Sumatera Barat ini pun berharap Pemerintah Indonesia mampu pro aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia, terutama di wilayah ASEAN.

“Saya sangat menyadari bahwa negara-negara ASEAN lainnya tidak mampu berbicara banyak karena terikat oleh Piagam ASEAN, yang salah satu poinnya adalah larangan untuk ikut campur urusan negara lain,” ujar Novi, di Jakarta Selasa (5/9).

“Namun, menurut analisis saya, peristiwa yang menimpa etnis Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan yang bercampur dengan kebencian trhadap etnis tertentu. Malah bisa dikatakan peristiwa ini menjurus pada genosida. Hal ini harus segera diatasi dengan baik,” tambah Novi.

Menurutnya, Peristiwa Rakhine tidak lagi menyangkut urusan internal negara dan pemerintahan Myanmar, tetaapi sudah menyangkut Hak Asasi Manusia yang harus dilindungi oleh negara manapun.

“Myanmar tidak bisa berdalih bahwa ini adalah urusan internal, karena ini menyangkut urusan kemanusiaan,” kata Novi.

Nofi menilai Presiden Jokowi harus melakukan konsolidasi kepada seluruh negara-negara ASEAN agar mendesak pemerintahan Myanmar untuk menghentikan kekerasan yang terjadi. Jika tindakan tersebut diabaikan, maka Indonesia harus lebih tegas dan aktif melibatkan serta memimpin negara-negara ASEAN lainnya untuk memboikot Myanmar dari keanggotaan ASEAN.

“Ketegasan pemerintahan Jokowi terhadap tragedi kemanusiaan di Myanmar merupakan perwujudan dari pembukaan UUD 1945, ikut menciptakan perdamaian dunia. Saya berharap, peristiwa di Myanmar tidak dijadikan sebagai alasan pemantik isu-isu SARA di Indonesia. Masyarakat Indonesia harus tetap pro aktif memberikan dukungan moril ataupun materil pada etnis Rohingya, namun harus tetatl menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Isu ini tidak boleh meluas menjadi isu persebaran kebencian terhadap agama ataupun ras tertentu,” tegasnya.

Pewarta : Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs