Menko bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (kiri) bersama Menko PMK Puan Maharani berbincang sebelum mengikuti rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Lampung di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/3). Presiden mendorong pelaksanaan proyek strategis Provinsi Lampung fokus pada keunggulan daerah dan berdampak langsung untuk mengentaskan kemiskinan sebanyak 13,86 persen penduduk miskin di provinsi tersebut. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kembali melakukan pertemuan dengan perusahaan asal Singapura, Keppel Offshore and Marine dalam rangka membicarakan jual-beli gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk keperluan pasokan beberapa pembangkit PLN di pulau Sumatera.

Menurut Luhut, dengan suplai LNG dari Singapura berkemungkinan harganya lebih ekonomis daripada membawa LNG dari Indonesia Timur.

“Kita lihat cost-nya, kalau memang lebih murah kita pertimbangkan. Kalau kita bawa LNG kita dari Indonesia Timur ke sini kan bisa lebih mahal,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (5/9).

Sementara, Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Supangkat Iwan Santoso yang juga hadir pada pertemuan itu mengatakan Keppel Offshore and Marine menawarkan sewa fasilitas penyimpanan (storage) dan regasifikasi LNG untuk PLN.

Fasilitas storage dan regasifikasi tersebut diperkirakan akan memiliki posisi strategis untuk menyuplai PLTU Tanjung Pinang dan Natuna.

“Singapura punya fasilitas untuk penyimpanan gas. Nah ini kan jaraknya dekat ke Tanjung Pinang. Mereka punya storage, dermaga kecil, bisa pakai kapal kecil untuk mengirim ke kita,” kata Iwan.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu