Peserta aksi "Save Rohingya" di depan Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/9). Aksi tersebut diikuti oleh umat antar agama, seperti Kristen, Budha, Hindu, Tionghoa dan Islam. Foto: Aktual.com/Ahmad H. Budiawan.

Jakarta, Aktual.com – Isak tangis sempat mewarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan dari beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan elemen mahasiswa di sekitar kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).

Hal ini kontras dengan unjuk rasa lainnya yang selalu diwarnai oleh adu otot antara pengunjuk rasa dengan pihak kepolisian.

Isak tangis ini sendiri bermula ketika Ustad Arifin Ilham memegang microphon di atas mobil komando. Alih-alih berorasi, Arifin justru melancarkan doa-doa untuk etnis Rohingya, yang menjadi korban pembantaian di Myanmar.

“Ya, Allah bimbinglah kami. Berikanlah kekuatan kepada saudara kami Rohingya agar mampu melewati cobaannya,” kata Arifin dalam syiar doanya.

Selain itu, ia juga mendoakan seluruh umat muslim yang menjadi korban penindasan agar selalu diberikan kekuatan. Dengan khusyuk, Arifin meminta kepada Sang Khalik menurunkan tentaranya untuk membalas kezaliman tersebut.

“Bacakan al fatihah, ayat kursi. Mari berjihad, mari berzikir,” tutur Arifin.

Di sela-sela syiar doa yang dituturkan Arifin, mayoritas massa tampak menangis. Semakin suara Arifin terisak saat berdoa, saat itu pula massa semakin melepas tangisnya.

(Reporter: Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka