(dari kiri) Anggota Pansus Angket KPK Fraksi PDIP Eddy Kusuma Wijaya, Wakil Ketua Pansus Angket KPK Fraksi PDI-P Risa Mariska, Anggota Pansus Angket KPK Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu dan Anggota Pansus Angket KPK Fraksi Golkar Muhammad Misbakhun, usai menggelar rapat tertutup di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/7). Dalam rapat tersebut Pansus Angket KPK mengagendakan akan mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit aliran dana hibah dari KPK ke ICW, meminta pendapat dari sejumlah ahli hukum tata negara diantaranya adalah Yusril Ihza Mahendra dan Romli Atmasasmita, serta akan mendatangi para terpidana KPK umtuk dimintai keterangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berharap pemerintah melakukan upaya serius untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen. Karenanya, pemerintah perlu menguatkan pasar.

“Saya menginginkan pemerintah lebih fokus agar pasar lebih didalami dan ada penguatan untuk membangunnya,” ujar Misbakhun, Jumat (8/9).

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus benar-benar konsisten dalam mengejar target tersebut yang dipatok dalam RAPBN 2018. Menurutnya, pemerintah harus bisa menjaga kredibilitas APBN demi mempertahankan kepercayaan pasar.

“APBN yang kredibel berarti bisa diterima pasar dan rasional menurut perhitungan mereka,” katanya.

Meski demikian Misbakhun tetap yakin target dalam APBN 2018 bisa tercapai. Salah satu caranya adalah dengan menggenjot penerimaan dari perpajakan.

Misbakhun menjelaskan, saat ini pertumbuhan pajak masih 9,3 persen. Padahal, sebelumnya menyentuh angka 10-12 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid