Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) mengharapkan adanya review lebih lanjut terhadap aspek keselamatan terkait dengan industri kapal nasional baik dari galangan pembangunan dan docking atau perawatan.

Penyataan ini terkait musibah ledakan kapal milik Pertamina di kawasan PT ASL shipyard, Tanjunguncang, batuaji, pada saat proses docking, Kamis (7/9) sore, pukul 16:30 WIB.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, mengatakan sebagai BUMN yang mengoperasikan lebih dari 270 unit kapal untuk pengangkutan minyak mentah dan produk minyak di seluruh Nusantara, perusahaan perlu didukung oleh industri galangan dan docking kapal nasional yang kuat.

“Kapal-kapal Pertamina merupakan kapal pengangkut bahan yang mudah terbakar, baik minyak mentah, BBM, maupun LPG sehingga aspek keselamatan betul-betul perlu diperhatikan tidak hanya oleh Pertamina selaku operator, melainkan juga industri pendukung kapal, termasuk docking kapal,” kata Adiatma kepada Aktual.com, ditulis Minggu (10/9).

Apa yang terjadi pada Kapal Gamkonora yang mengalami musibah selama masa docking oleh PT ASL, lanjutnya, harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh pemangku kepentingan. Musibah, apalagi mengakibatkan fatalities harus menjadi momentum bagi industri galangan dan docking secara keseluruhan untuk dapat mereview kembali standard keselamatan kerja.

“Pertamina menyesalkan dan berbela sungkawa atas terjadinya musibah ini dan berharap semoga hal ini tidak terulang di masa mendatang. Kami mendorong agar industri galangan dan docking bersama regulator terkait untuk dapat mereview dan memperbaiki standard keselamatan kerja sehingga dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tutupnya.

Diketahui dari musibah ini sebanyak lima karyawan subcon PT Sinar Cendana/Samchan Enginering mengalami korban nyawa dan satu lainnya mengalami luka-luka.
Laporan Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh: