Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman

Jakarta, Aktual.com-Direktur CERI, Yusri Usman mengatakan kunjungan Presiden Joko-Widodo ke Singapura 6 September 2017 dalam rangka menghadiri perayaan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Singapura, secara bersamaan telah menyepakati kerjasama impor LNG dari negara tetangga tersebut.

Kunjungan itu didampingi Menko Perekonomian Darwin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Mensekneg Pratikno dan Mendikbud Muhajir Effendi serta Menlu Retno Marsudi.

“Ternyata tak disangka berbuah kesepakatan kontrak HOA suplai LND antara PLN dengan traders Singapore yaitu Keppel Offshore and Marine dan Pavilion Gas. HOA itu menyatakan bahwa Keppel Offshore dan Pavilion Gas akan mensuplai kebutuhan LNG dengan kapal LNG ukuran kecil untuk PLTGU kapasitas 25 MW sd 100 MW untuk wilayah bagian barat Indonesia , seperti dikatakan CEO Pavilion Energy Ltd Seoh Moon Ming,” Kata Yusri secara tertulis, di Jakarta, Minggu (10/9).

Dia merasa heran atas kerjasama ini karena Singapura yang tak memiliki satupun ladang gas, lalu bisa menyuplai kebutuhan gas Indonesia.

Kontrak impor LNG ini menjadi mulus karena Kementerian ESDM merevisi Peraturan Menteri ( Permen ) ESDM Nomor 11 tahun 2017 menjadu Permen ESDM Nomor 45 tahun 2017 tgl 25 juli 2017 tentang Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pembangkit Listrik.

Dalam aturan itu pada pasal 8 ayat 2 tertulis PT PLN atau BUPTL tidak dapat gas bumi melalui pipa di pembangkit tenaga listrik ( plant gate ) dengan harga paling tinggi 14,5% dari harga ICP ( Indonesian Crude Price ) sebagaimana dimaksud pada ayat 1 , maka PT PLN dan BUPTL ( Badan Usaha Pembangkit Tenaga Listrik) dapat melakukan point 2 yakni; dalam hal terhadap harga LNG domestik di plant gate sama dengan harga LNG impor , PT PLN wajib membeli LNG dari dalam negeri. Artinya cukup PLN bisa membuktikan bisa mendapat harga impor lebih murah 1 cen dollar Amerika dari harga LNG dalam negeri .

Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs