Jakarta, Aktual.co — Kantor Badan Statistik Nasional (ONS) Inggris menyebutkan, bahwa inflasi Inggris pada April 2015 mencapai -0,1 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya sejak 1960, indeks harga konsumen (IHK) di Inggris mengalami negatif.
Kontribusi terbesar untuk musim gugur berasal dari penurunan tarif udara dan laut. Gubernur Bank Inggris, Mark Carney mengatakan, bahwa dirinya berharap inflasi tetap sangat rendah selama beberapa bulan ke depan.
“Selama tahun ini, ssampai akhir tahun nanti, kami harus mengambil arah target inflasi kami sebesar 2 persen,” ujar Carney seperti dilansir BBCBusiness, Rabu (20/5).
Data inflasi terbaru menunjukkan bahwa biaya transportasi pada April 2015 sebesar 2,8 persen lebih rendah dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Sementara itu, harga makanan tiga persen lebih murah.
Kanselir George Osborne mengatakan, bahwa angka inflasi tidak boleh keliru. Dia menambahkan bahwa biaya hidup yang lebih rendah, yang didorong oleh penurunan tahun lalu harga minyak akan melegakan anggaran keluarga, dalam lingkungan di mana upah rata-rata akhirnya mulai bangkit.
“Tentu saja, kita harus tetap waspada terhadap risiko deflasi dan sistem kami baik untuk menangani mereka, mereka harus muncul,” pungkas Osborne.
Untuk diketahui, angka inflasi terbaru menunjukkan sekor barang dan jasa yang harganya £100 dalam April 2014 biayanya turun menjadu £99,9 pada bulan April tahun ini. Menurut ONS, pada Maret 1960 inflasi rendah terjadi karena harga barang-barang 0,6 persen lebih rendah.
Artikel ini ditulis oleh:

















