Jakarta, Aktual.com – Hadir pada aksi simpatik bela Rohingya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menekankan agar Indonesia mengevaluasi diri supaya kembali menjadi negara yang kuat dan berpengaruh di kancah Internasional.
Ketika Indonesia menjadi negara kuat secara ekonomi dan politik, maka akan mampu mengintervensi setiap ketidakadilan yang tidak sesui dengan norma kemanusiaan.
“Kita harus didengarin, bangsa Indonesia harus disegani, banyak kejadian, Indonesia tidak didengar. Ini pelajaran bagi kita. Kita mau bantu kaum Rohingya, tapi kalau kita diri sendiri saja tidak beres, bagaimana kita mau didengar bangsa lain. Mau kirim senjata gimana, beliin saja nggak bisa,” kata Prabowo dalam orasinya, Sabtu (16/9).
Namun saat ini Indonesia belum mampu berbuat banyak untuk menghentikan pembantaian kaum Rohingnya di Myanmar, hal ini karena Indonesia tidak kuat secara ekonomi dan politik untuk menekan negara-negara lain.
“Terus terang saja, negara kita sedang tidak punya uang, makanya kita ngutang terus, untuk bayar biaya rutin kita Pinjam uang,” tuturnya.
Selanjutnya dia menyerukan kepada segenap tokoh nasional agar membangun persatuan dan memperkuat negara dengan menempatkan pemangku lebijakan pada sosok yang memiliki kapasitas.
“Mari kita perkuat bangsa Indonesia supaya disegani. Kalau kita kuat, kita tidak perlu teriak, batuk-batuk saja orang sudah segan sama kita,” pungkasnya.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan