Menteri Keuangan Sri Mulyani mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran dana desa oleh pemerintah daerah dan pejabat desa. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih belum mengakui bila daya beli masyarakat tengah anjlok, sehingga menyebabkan banyak toko-toko ritel ditutup. Klaim Menkeu, sejauh ini perekonomian masih baik-baik saja dan setoran pajaknya juga masih postif.

Padahal, seiring anjloknya daya beli masyarakat ini, telah memakan banyak korban yaitu toko-toko ritel tersebut. Belum lama ini, dua gerai terkenal yang semula menjadi favorite, PT Matahari Departement Store Tbk ditutup. Emiten berkode LPPF itu membuka gerai di Pasaraya Blok M dan Manggarai.

Belum lagi sebelumnya ada banyak gerai yang sempat naik daun tapi kemudain ditutup semua, yakni Seven Eleven. Mereka tak mampu bertahan dari persaingan dan memutuskan untuk menutup semua gerainya.

Namun Sri Mulayani masih tak mengakui fakta-fakta itu. Karena data-data yang dia kantongi ada yang tak sinkron. Pasalnya, menurut Menkeu jika dilihat dari data-data perpajakan yang ada, kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia diklaimnya justru menunjukkan pertumbuhan positif.

“Makanya, saat ini kita terus melakukan observasi. Kalau dari sisi data-data dari perpajakan kita justru menunjukkan adanya kegiatan ekonomi yang positif,” klaim dia di Jakarta, Senin (18/9).

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu