Wakil Ketua DPR RI Korpolkam Fadli Zon (Dok DPR)

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam Fadli Zon menegaskan, pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan menarik Duta Besar Indonesia untuk Myanmar dan menggantinya dengan Kuasa Usaha (Charge de Affair).

Terlebih, Myanmar telah membiarkan terjadinya kejahatan kemanusiaan dan pemusnahan etnis Rohingya. Pada pertemuan AIPA, delegasi parlemen negara tersebut juga menolak proposal kemanusiaan yang diajukan Indonesia dalam Sidang AIPA.

“Penarikan duta besar merupakan bagian dari tindakan diplomatik untuk mengingatkan dan menekan Myanmar agar mereka memperhatikan suara dunia internasional terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di Rohingya,” kata dia disela-sela acara penutupan Sidang Umum AIPA ke-38 di Manila, Filipina, Selasa (19/9).

Indonesia khususnya, kata Fadli Zon, dan negara-negara ASEAN perlu meninjau kembali relevansi diplomasi yang selama ini menjadi trademark ASEAN. Seperti yang pernah dia singgung, di tengah peringatan 50 tahun ASEAN tahun ini, bahwa sudah saatnya ASEAN berubah sehingga tak sekadar menjadi organisasi arisan.

“Kita perlu paham jika sikap tegas dalam diplomasi bukan hanya diperlukan saat menyangkut isu-isu bilateral saja, namun juga ketika menyangkut isu multilateral, regional, dan internasional. Terutama jika isunya genting dan prinsipil,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu