Hasil pertemuan warga Cileungsi dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta adalah jam operasional diberlakukan bagi setiap truk sampah Jakarta yang akan melewati Cileungsi untuk dibuang ke Bantargebang. Imbasnya tidak seluruh sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Kalibata bisa dibuang ke Bantargebang.

Jakarta, Aktual.com – Pencemaran lingkungan dengan adanya bau tak sedap yang dikeluarkan dari Tempat Pembuangan Sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi membuat warga sekitar merasa terganggu. Tumpukan sampah yang sudah menggunung tersebut semakin meluas setelah pengelolaannya dipegang Pemprov DKI.

Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi II, DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan pencemaran lingkungan sudah melebar ke beberapa wilayah termasuk ke Pondok Gede, Cibubur, dan daerah lain yang berdekatan dengan TPST Bantar Gebang.

“Belum lagi air lindi dari TPST Bantargebang mengalir ke lingkungan warga, karena IPAS tidak berfungsi maksimal,” katanya, Kamis (21/9).

Dikatakan Ariyanto bahwa pengelolaan sampah tersebut sebelumnya menggunakan sistem sanitary land fill (gundukan tanah) setiap menumpuk sampah, sekarang hanya didiamkan saja.

Saat dikelola swasta, sampah dilapis menggunakan tumpukan tanah agar sampah tidak menyeruak ke permukiman warga sekitar.

“Tujuan sanitary land fill juga menghindari adanya longsor akibat tingginya gunungan sampah,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid