Karangasem, Aktual.com – Gempa vulkanik Gunung Agung terus terjadi hingga saat ini. Hal ini pun membuat ribuan warga yang mendiami lokasi di sekitar Gunung Agung harus mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, pun memastikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan pengungsi meskipun kepala daerah setempat belum memerintahkan warga secara resmi mengungsi.
“Data sementara dari Pusdalops BPBD Provinsi Bali, saat ini terdapat 1.259 jiwa pengungsi,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Aktual.com di Jakarta, Kamis (21/9).
Ribuan pengungsi ini berasal dari enam desa di Kabupaten Karangasem yaitu Desa Jungutan Kecamatan Bebandem, Desa Buana Giri Kecamatan Bebandem, Desa Sebudi Kecamatan Selat, Desa Besakih Kecamatan Rendang, Desa Dukuh Kecamatan Kubu, dan Desa Ban Kecamatan Kubu.
Adapun ribuan pengungsi tersebut telah ditempatkan dalam beberapa titik lokasi pengungsian yang berada di sekitar Gunung Agung.
Rincian jumlah tersebut menurut Sutopo adalah 222 di pos pengungsian di Desa Les Buleleng (Kabupaten Buleleng), 114 orang di Aula Kantor Desa Tembok Kecamatan Tejakula (Kabupaten Buleleng), 42 orang di Gudang milik warga Desa Tembok Kecamatan Tejakula, 378 orang di GOR Swecaparu Kecamatan Klungkung (Kabupaten Klungkung), 292 orang di Pos pengungsian Wantilan Pura Puseh Tebola Desa Sidemen (Kabupaten Karangasem) dan 170 orang di Pos Balai Banjar Desa Adat Sanggem (Kabupaten Karangasem).
Selain itu, Sutopo juga menyebut adanya 41 orang lainnya yang mengungsi di rumah kerabat dan saudaranya di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
Jumlah penduduk yang menempati lokasi Kawasan Rawan Bencana 3 (KRB 3) yang beradius 7,5 km dari Gunung Agung sendiri mencapai 49.485 jiwa.
“Jumlah pengungsi terus bertambah mengingat belum semua data dilaporkan ke Pusdalops BPBD Bali,” katanya.
Menurut Sutopo, Pos Pengamatan Gunungapi Agung telah merekam 144 kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa dangkal pada Kamis (21/9), tepatnya pada pukul 06.00-12.00 WIB.
Sedangkan jumlah gempa yang terekam pada Rabu (20/9) kemarin mencapai 563 kali gempa vulkanik dalam dan 8 kali gempa vulkanik dangkal.
Lebih lanjut, Sutopo pun menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi kondisi tersebut. Ia menegaskan jika pihaknya bersama pemerintah daerah sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk masyarakat di pos pengungsian.
“Pemerintah dan pemda bersama unsur lainnya pasti akan melindungi masyarakat,” tutupnya.
Laporan Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: