Karangasem, Aktual.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, hingga hari ini, Jumat 22 September 2017 jumlah pengungsi Gunung Agung mencapai 9.421 jiwa.
Mereka adalah warga desa yang tinggal dalam radius 6 kilometer dan 7,5 kilometer di sektor utara, tanggara, selatan-barat daya dari puncak Gunung Agung seperti yang direkomendasikan PVMBG.
Salah satu alasan warga mengungsi, Sutopo melanjutkan, yakni merasakan getaran gempa vulkanik Gunung Agung yang terus menerus berlangsung. Warga kemudian secara mandiri mengevakuasi diri ke berbagai tempat yang aman.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun BNPB Provinsi Bali hingga Jumat 22 September 2017 pukul 14.00 WITA terdapat 9.421 jiwa warga yang mengungsi.
“Masyarakat mengungsi karena pengalaman masa lalu saat Gunung Agung akan meletus tahun 1963 ditandai dengan banyaknya gempa-gempa yang dirasakan,” kata Sutopo, Jumat 22 September 2017.
Ia melanjutkan, saat ini pengungsi tersebar di 50 titik pengungsian di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Buleleng.
Pengungsi di Kabupaten Karangasem sebanyak 7.018 jiwa yang tersebar di 40 titik pengungsian. Di Kabupaten Buleleng ada 1.722 jiwa pengungsi di 8 titik dan di Kabupaten Klungkung terdapat 601 jiwa pengungsi di 2 titik.
“Data pengungsi terus bergerak karena adanya masyarakat yang mengungsi dari tempat tinggalnya.. Pengungsi ditempatkan di gedung olahraga, balai desa, banjar dan lainnya. Ada juga yang tinggal di kerabatnya,” papar Sutopo.
Sementara itu, bantuan terus disalurkan kepada pengungsi. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi terus dikirimkan dan ditambah seperti makanan, air bersih, sanitasi, MCK, selimut, matras, layanan kesehatan dan lainnya.
Laporan: Bobby Andalan
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby