Padang, Aktual.com – Kepala Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar, Fadli Septaviandra mengatakan pengungsi Rohingya membutuhkan bantuan berkelanjutan untuk membangun kehidupan seperti layanan pendidikan dan pelatihan kemampuan kerja mereka.
“Saat ini dipengungsian bantuan berupa sandang, pakaian terus berdatangan. Namun yang paling dibutuhkan yakni bagaimana layaknya kita memanusiakan manusia dalam arti memberikan tempat tinggal yang layak, sanitasi, pendidikan, nutrisi, dan kesehatan,” ujarnya di Padang, Sabtu (30/9).
Dalam melanjutkan kehidupan warga Rohingya sangat membutuhkan hal berupa layanan kesehatan, pendidikan anak dan pelatihan kemampuan kerja.
Bagi pengungsi Rohingya yang sudah memiliki tempat tinggal sementara, rencananya akan diberi bekal kemampuan bertani dan lahan.
Sementara bantuan Kota Padang untuk pengungsi Rohingya telah diberikan senilai Rp500 juta yang berupa beras dan obat-obatan, yang rencananya jumlah tersebut akan ditambah dan digenapkan menjadi Rp2 miliar dari pemerintahan setempat.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan dalam menyalurkan bantuan untuk membantu warga etnis Rohingya yang mengalami krisis kemanusiaan di Myanmar Sumbar mempercayai ACT karena dinilai telah bersentuhan langsung dengan warga di sana.
“ACT merupakan lembaga sosial yang berkomunikasi langsung dengan mereka, baik dari dubesnya maupun warganya. Saya nilai lembaga tersebut sudah tau apa yang dibutuhkan pengungsi di sana,” ujarnya.
Untuk Sumbar saat ini telah terkumpul sebanyak Rp150 juta, namun jumlah tersebut akan digenapkan hingga Rp1 miliar.
“Bantuan masih senilai Rp150 dan belum diberikan ke ACT karena menunggu genap menjadi Rp1 miliar, saya akan berupaya para pegawai lainnya ikut berpartisipasi menyalurkan bantuan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan