Jakarta, Aktual.com-Aktivitas manufaktur China berhasil meroket di Bulan September 2017 dan mengalami peningkatan dengan laju tercepat sejak April 2012 lalu.
Pertumbuhan tersebut dilaporkan telah melampaui ekspektasi pasar dan juga menegaskan ekspansi yang telah terjadi sejak 14 bulan terakhir.
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China disebutkan jika indeks pembelian manajer (PMI) China bulan lalu berada pada level 52,4 atau naik dari 51,7 pada Agustus. Seperti diketahui, indeks di atas 50 menandakan adanya ekspansi.
Sebelumnya dilaporkan meskipun diprediksi mencatatkan ekspansi, perkiraan rata-rata 24 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks PMI China pada September berada pada level 51,5, sedikit turun dari posisi bulan sebelumnya.
Belanja pemerintah di sektor infrastruktur juga melonjak, kenaikan harga properti, serta kuatnya ekspor dan impor menjadi faktor pendorong utama kenaikan indeks PMI China.
Situasi itu diharpakan terus bertahan di tengah meningkatnya aktivitas pengetatan moneter dan finansial jelang digelarnya Kongres Partai Komunis China akhir tahun ini
Tetapi, di tengah kenaikan PMI China pada bulan lalu tersebut, indeks harga bahan baku Negeri Panda juga ikut mengalami kenaikan dan berada di atas level 75.
Kondisi ini dikhawatirkan bakal memberi tekanan kepada industri dengan skala kecil. Kenaikan tersebut terjadi pada indeks harga bahan baku manufaktur kertas, kayu olahan, dan furnitur.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















