Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada dalam tren negatif dengan anjlok hingga Rp13.500 per USD pada Senin (2/10) kemarin. Angka ini merupakan titik terendah selama 10 bulan terakhir.

Kondisi pun membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) angkat bicara. Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Hubungan Internasional Kadin, Shinta Kamdani khawatir jika rupiah akan terpereosok semakin dalam.

“Kalau masih di Rp13.500 mungkin masih dalam rata-rata. Tapi kalau sudah melewati Rp13.500 itu kita akan sangat khawatir,” ucap Shinta di sela-sela Rakornas Kadin di Jakarta, Selasa (3/10).

Shinta mengemukakan, Kadin telah mematok nilai tukar Rp13.400 hingga Rp13.600 per dollar AS. Dengan demikian, secara tidak langsung ia mengakui jika kondisi rupiah saat ini berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.

“Rp13.500 (per dollar AS) itu di tengah ya, jadi di antara Rp 13.400-13.600,” ucapnya.

Oleh karenanya, dengan sedikit nada sindiran, Shinta pun mengharapkan reaksi pemerintah sebelum kondisi ini bertambah buruk.

“Tapi saya rasa pemerintah tidak akan mendiamkan ini bergulir naik lebih jauh,” pungkasnya.

(Reporter: Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka