Jakarta, Aktual.com – Pemerintah telah menetakan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung menjadi program prioritas untuk dikembangkan sebagai pelabuhan hub internasional yang menjadi pintu masuk ke wilayah barat Indonesia. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2015, pengembangan pelabuhan akan meningkatkan volume arus petikemas hingga 12,4 juta TEUs pada tahun 2039.
Peningkatan volume arus petikemas ini diasumsikan berasal dari permintaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei hingga Provinsi Jambi. Selin itu, pelabuhan ini juga diperkirakan akan memperoleh tambahan permintaan dari empat pelabuhan kompetitor yaitu Port of Singapore, Port of Tanjung Pelepas, Port Klang dan Pelabuhan Penang.
Berdasarkan laporan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), kondisi terahir perkembangan proyek ini telah dilakukan penyusunan Outline Business Case (OBC) yang bertujuan agar perencanaan dan penyiapan pelabuhan memenuhi kriteria dan kedalaman kajian yang dapat diterima oleh pasar serta memberikan rekomendasi pengembangan wilayah di sekitar lokasi pelabuhan hub.
Adapun skema dana proyek yang berada di bahwah naungan Kementerian Perhubungan, diarahkan oleh Presiden Joko Widodo agar proyek dikerjakan melalui penugasan kepada PT Pelindo I kerjasama dengan Dubai Port dan Port of Rotterdam.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan; total investasi proyek Pelabuhan Kuala Tanjung diperkirakan sekitar Rp30 triliun yang terbagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama perkembangannya sudah mencapai 90 persen yang dikerjakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
“Untuk tahap 2 dan 3 ini bisa dilakukan sendiri atau dikerjasamakan,” Kata Budi, ditulis Rabu (4/10).
Sementara Pelindo I telah menandatangani nota kesepahaman dan sekaligus perjanjian kerja sama dengan Port of Rotterdam Authorithy dalam mempercepat pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai upaya mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan pengumpul Indonesia di bagian barat dan sebagai bagian dari upaya mendukung program Tol Laut.
(Reporter: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka