Bali, Aktual.com – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani menjelaskan, dari hasil evaluasi data pemantauan, hingga saat ini mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Sehingga, probabilitas untuk terjadi letusan masih lebih tinggi dari pada probabilitas untuk tidak terjadi letusan.
Probabilitas letusan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada data pemantauan terkini. Jika terjadi letusan, kemungkinan besar akan diawali dengan letusan kecil, namun juga memungkinkan untuk diikuti oleh letusan yang lebih besar.
“Besarnya letusan tidak bisa ditentukan dengan pasti. Tanggal dan waktu pasti letusan tidak dapat diprediksi,” kata Kasbani, Jumat (6/10).
Namun demikian, PVMBG akan mengeluarkan peringatan sedini mungkin jika kondisi aktivitas Gunung Agung berubah atau jika teramati kecenderungan yang lebih tinggi untuk terjadi letusan.
“Masyarakat maupun wisatawan yang berada di luar zona bahaya dapat melakukan aktivitas seperti biasa.. Masih aman untuk berwisata di Bali. Namun, masyarakat maupun wisatawan agar tidak memasuki zona bahaya,” papar Kasbani.
Zona Bbahaya saat ini yaitu di dalam radius 9 kilometer dari puncak dan perluasan sejauh 12 kilometer dari puncak Gunung Agung ke arah sektor utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya. PVMBG terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun pemerintah daerah untuk memperkuat sistem peringatan dini letusan.
“Wisatawan yang berada di Bali maupun masyarakat setempat agar tetap mematuhi rekomendasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia,” pinta dia.
(Reporter: Bobby Andalan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka