Jakarta, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengalihkan pembangunan infrastruktur saat ini kepada sektor infrastruktur yang lebih produktif.
Hal itu menanggapi kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang kian terbebani dengan kebijakan utang.
“Koreksi infrastrukturnya arahkan saja kepada sektor infrastruktur yang lebih produktif,” kata Hafisz saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (11/10).
“Minimal Rp400 triliun dana infrastruktur kalau diarahkan ke sektor produktif saja mungkin cukup hanya Rp200 triliun saja, sehingga tidak perlu utang dibuat besar,” tambahnya.
Masih dikatakan dia, dalam menjalankan roda pemerintahan suatu negara tidak ada salahnya, bila mengambil kebijakan utang dalam memperkuat postur anggaran negara. Akan tetapi, sambung politikus PAN itu, harus lebih cermat juga melihat dampak dari tindakan tersebut.
“Berutang sih boleh dan sah-sah saja, tapi tetap harus dipikirkan efeknya. KArena, utang itu akhirnya ajan membebani postur APBN, dengan adanya utang jatuh tempo dan bunga berjalan yang wajib diselesaikan,” paparnya.
“Sementara itu, (tidak berbanding lurus) harapan pertumbuhan ekonomi yang belum memadai (dengan utang yang dilakukan ) sampai hari ini. Meskipun sudah tumbuh lebih baik dibandingkan 2015 lalu,” ujar dai.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby