Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kedua kiri) sebelum memimpin upacara ekspedisi pendakian puncak Cartenzs, Papua, Minggu (13/8). Pendakian tersebut dilakukan dalam rangka menyambut HUT RI ke-72. Tepat pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus, sebanyak 24 Polwan cantik siap menancapkan merah putih di Puncak Cartenz, pegunungan Tembagapura, Papua. AKTUAL/HO

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta persoalan impor senjata api yang dilakukan instansinya tidak dijadikan polemik kembali di kalangan masyarakat.

Polemik itu, menurutnya tidak perlu terjadi lagi karena saat ini pemerintah sudah membentuk tim internal yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

“Oleh karena itu, saya berpikir bahwa polemik mengenai senjata api termasuk yang di Brimob tidak menjadi polemik yang berkelanjutan,” kata Tito dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (12/10).

Dia mengatakan saat ini pemerintah sudah membentuk tim internal yang dikoordinasikan oleh Menkopolhukam untuk membuat aturan teknis mengenai regulasi pembelian senjata api. Menurut dia, biarkan tim internal pemerintah dulu untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi dan nanti tentunya dari polhukam akan menyampaikan ke publik.

Tito juga menegaskan hubungan antara Polri dengan TNI merupakan hal yang penting dalam menjaga NKRI sehingga pembelian senjata api impor yang membuat perspektif di publik hubungan kedua institusi itu mengalami konflik, tidak benar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara