Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan keterangan kepada media usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (9/8). Rakor itu membahas kelanjutan proyek Tanjung Benoa dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan dan Karimun (BBK). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui pengerjaan mega proyek kilang yang merupakan proyek prioritas dan ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero), mengalami kendala dan berpotensi mundur dari waktu yang akan dikerjakan.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan, mega proyek pembangunan kilang terkendala beberapa hal seperti Isac 8, covenant dan cash flow. Kendala ini tengah dibahas dan segera diatasi oleh Kementerian ESDM dan Pertamina.

“Kilang tetap berjalan, ada kendala yang sedang kita atasi dan menjadi delay,” ujarnya di Jakarta, ditulis Sabtu (14/10).

Terkait kendala yang tengah dihadapi, menurut Wamen, mega proyek ini tidak hanya melibatkan Pertamina namun juga beberapa pihak seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan diskusi terkait penyediaan lahan.

“Ini kan bukan masalah setuju dan tidak setuju, ini multi dimensi, termasuk dengan KLHK, termasuk dengan strategi bisnis,” kata Arcandra.

Sebagaimana diketahui, ada 4 kilang yang masuk dalam mega proyek dan merupakan program prioritas nasional seperti Kilang Bontang, Kilang Tuban, Kilang Cilacap dan unitisasi lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB)
Laporan Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh: